Senin, 29 November 2010

Pertumbuhan Penduduk Lokal

Definisi

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000.

Kegunaan

Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas, mortalitas dan migrasi.

Cara Menghitung

Kelahiran dan perpindahan penduduk disuatu wilayah menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk di wilayah yang bersangkutan. Sedangkan kematian menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk di wilayah tersebut. Pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau negara dihitung dengan membandingkan jumlah penduduk awal (misal P0) dengan jumlah penduduk dikemudian hari (misal Pt ). Tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus secara geometrik yaitu dengan menggunakan dasar bunga-berbunga (bunga majemuk).


Dengan rumus pertumbuhan geometrik, angka pertumbuhan penduduk ( rate of growth atau r ) sama untuk setiap tahun, rumusnya:

Pt = P0 (1+r)t

Dimana

P0 adalah jumlah penduduk awal

Pt adalah jumlah penduduk t tahun kemudian

r adalah tingkat pertumbuhan penduduk

t adalah jumlah tahun dari 0 ke t.


Contoh dan Sumber Data

Untuk mengaplikasikan rumus petumbuhan penduduk secara geometric (Geometric Rate of Growth) diberikan contoh perhitungan dengan menggunakan data jumlah penduduk Indonesia 1995 dari hasil Survai Penduduk Antar Sensus (Supas) 1995 yakni 194,7 juta dan data jumlah penduduk 2000 dari hasil Sensus Penduduk (SP) 2000 yakni 205,8 juta. Dengan mengaplikasikan rumus di atas maka tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 1995-2000 adalah:

Pt = P2000 = 205,8 juta ;
P0 = P1995 = 194,7 juta ;
t = 2000 - 1995 = 5 tahun

Bila data diatas kedalam rumus pertumbuhan geometrik, maka:

205.800.000 = 194.700.000 * ( 1+ r) 5

log (205.800.000 / 194.700.000)
--------------------------------------- = log (1+ r)
5

0,0048 = log (1 + r)

10 0,048 = 1 + r

1,0111 = 1 + r

r = 0,0111


Interpretasi

Angka pertumbuhan penduduk Indonesia antara tahun 1995-2000 adalah 1,11 % per tahun. Artinya setiap tahun antara 1995 dengan tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia bertambah sebesar 1,11 persen nya. Dengan angka pertumbuhan ini dapat dihitung perkiraan jumlah penduduk pada tahun yang akan datang.

Macam Kebudayaan Dunia

Alat musik tradisional Angklung akan dikukuhkan sebagai salah satu warisan budaya dunia atau "World Intangible Heritage" oleh UNESCO pada bulan November 2010.

"Insya Allah, Angklung pada bulan November atau Desember ini akan dikukuhkan sebagai `World Intangible Heritage` atau warisan dunia oleh UNESCO, yang berasal dari Indonesia" kata Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Prof dr H Arief Rachman, di Gedung Pakuan Bandung, Senin.

Ia mengatakan, dengan dikukuhkannya angklung oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, maka tidak akan ada lagi negara lain yang mengaku (klaim) angklung.

"Kalau Malaysia ingin memiliki (angklung) silakan saja, tapi kan harus dilihat sumber mata airnya (angklung) dari mana," katanya.

Selain angklung, pihaknya juga sedang mengupayakan agar budaya lainnya di Indonesia seperti Kain Tenun, Tari Saman bisa dikukuhkan sebagai akan dikukuhkan sebagai "World Intangible Heritage" atau warisan dunia oleh UNESCO yang berasal dari Indonesia.

"Kami juga sedang mengupayakan agar kebudayaan lain di Indonesia seperti Tari Saman dan Kain Tenun bisa dikukuhkan UNESCO sebagai "World Intangible Heritage"," katanya.

Sebelumnya, angklung juga diramaikan telah diklaim oleh Malaysia sebagai alat musik asli negara itu.

Selain adanya pengamanan dan pengakuan angklung sebagai warisan budaya dunia, juga akan berdampak secara ekonomis.

Para perajin angklung akan diuntungkan dengan mendapatkan banyak pesanan angklung dari dalam dan luar negeri.

Macam Kebudayaan Lokal

Di antara sekian banyak masyarakat desa yang ada di Indonesia, sepertinya masyarakat Badui tidak termasuk yang agresif menuntut banyak hal kepada pemerintah pusat. Seperti tak lekang oleh panas dan hujan, mereka tetap bertahan mempertahankan tradisi yang mereka yakini.

Tak pernah tersurat kabar, mereka berdemo menuntut pemerataan pembangunan, meminta-minta dibukanya lowongan pekerjaan, atau memohon ditundanya kenaikan harga barang. Oleh karenanya mereka tetap hidup dalam ketenangan dan kedamaian, tak terpengaruh dengan keadaan di perkotaan.

Mengapa bisa demikian? Untuk menjawabnya kta harus mengenal lebih jauh, apa, siapa, dan bagaimana masyarakat Badui ini.

Asal usul

Banyak yang berpendapat masyarakat Badui yang saat ini tinggal di Kanekes tepatnya di kaki gunung Kendeng, desa Leuwidamar, Banten berasal dari sisa-sisa pasukan Padjajaran yang setia pada Prabu Siliwangi.

Ada juga yang berpendapat mereka adalah sekumpulan orang yang memang ditugaskan oleh penguasa pada zaman itu, yaitu Raja Rakeyan Darmasiksa untuk menjaga keaslian budaya mereka yang disebut Kabuyutan Jati Sunda atau “Sunda Wiwitan”. Jadi memang sejak awal masyarakat Badui sudah mengemban misi “suci”, yaitu menjaga tradisi dan budaya Sunda Wiwitan.

Kepercayaan

Inti dari kepercayaan Badui adalah konsep “pikukuh” atau kepatuhan yang tercermin dari kalimat “lojor heunteu beunang dipotong, pondok heunteu beunang disambung”. Maksudnya adalah menerima apapun yang sudah ada sejak dulunya dari nenek moyang mereka, tanpa ada penambahan atau pengurangan sedikit pun.

Itulah sebabnya tata cara hidup mereka hampir tidak ada perubahan terutama bagi warga Badui Dalam. Mulai dari pemujaan, penyikapan terhadap alam, penghormatan terhadap lingkungan, pakaian, mata pencaharian, termasuk alat yang digunakan dan sebagainya. Khusus untuk warga Badui luar, ada beberapa hal yang bisa ditolerir seperti penggunaan alat, pakaian.

Kepala Suku

Kepala suku atau pemimpin adat tertinggi masyarakat Badui disebut Puun, sedangkan pelaksana pemerintahan adat sehari-hari disebut Kapuunan yang terdiri atas 4 Jaro. Masing-masing Jaro memiliki tugas yang berbeda-beda.

Jabatan Puun berlangsung turun temurun, namun tidak berarti setelah Puun meninggal otomatis digantikan anaknya. Puun dapat berhenti apabila sudah merasa tak sanggup lagi karena uzur dan dapat digantikan oleh kerabat lainya.

Jadi, itulah sebabnya hampir tidak ada berita terjadi kerusuhan massa, demonstrasi atau perilaku anarkis lainnya yang disebabkan ketidakpuasan terhadap pemerintah di wilayah masyarakat Badui. Karena mereka memegang teguh adat secara turun temurun.

Tidak ada warga Badui yang bekerja sebagai buruh pabrik atau PNS. Pergi dengan mengendarai motor atau mobil, membeli barang kebutuhannya di warung atau di pasar. Pendek kata mereka adalah masyarakat yang mandiri dengan mencukupkan kebutuhan hidupnya dari alam tempat mereka bernaung.

Jadi, mereka tak butuh lowongan pekerjaan, perbaikan sarana dan jalan, atau menuntut penurunan harga barang.

Pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

Model pertumbuhan penduduk meliputi Model Pertumbuhan Malthusian dan model logistik.


Nilai pertumbuhan penduduk

Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt

\mathrm{Nilai\ pertumbuhan} = \frac{(\mathrm{populasi\ di\ akhir\ periode}\ -\ \mathrm{populasi\ di\ awal\ periode})} {\mathrm{populasi\ di\ awal\ periode}}

Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:

\mathrm{Rasio\ pertumbuhan} = \mathrm{Nilai\ pertumbuhan} \times 100%.

Nilai pertumbuhan penduduk dunia

Nilai pertumbuhan penduduk tahunan dalam persen, tertulis di CIA World Factbook (perkiraan 2006).[1]

Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat dianggap "kurang penduduk" bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola sebuah sistem ekonomi (lihat penurunan penduduk).

Senin, 25 Oktober 2010

Rangkuman Nilai sosial

Nilai sosial adalah sebuah konsep abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk, indah atau tidak indah, dan benar atau salah.

Pengertian

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk. Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai. Contoh, masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih menyukai persaingan karena dalam persaingan akan muncul pembaharuan-pembaharuan. Sementara pada masyarakat tradisional lebih cenderung menghindari persaingan karena dalam persaingan akan mengganggu keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun.

Drs. Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya. Contohnya ketika menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.

Ciri-Ciri

Ciri nilai sosial di antaranya sebagai berikut.

  • Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat.
  • Disebarkan diantara warga masyarakat (bukan bawaan lahir).
  • Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)
  • Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
  • Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
  • Dapat mempengaruhi pengembangan diri sosial
  • Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
  • Cenderung berkaitan satu sama lain.

Klasifikasi

Berdasarkan ciri-cirinya, nilai sosial dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu nilai dominan dan nilai mendarah daging (internalized value).

Nilai dominan

Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya. Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.

  • Banyak orang yang menganut nilai tersebut. Contoh, sebagian besar anggota masyarakat menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di segala bidang, seperti politik, ekonomi, hukum, dan sosial.
  • Berapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota masyarakat.
  • Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai tersebut. Contoh, orang Indonesia pada umumnya berusaha pulang kampung (mudik) di hari-hari besar keagamaan, seperti Lebaran atau Natal.
  • Prestise atau kebanggaan bagi orang yang melaksanakan nilai tersebut. Contoh, memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan kebanggaan atau prestise tersendiri.

Nilai mendarah daging (internalized value)

Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar). Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Umumnya bila nilai ini tidak dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah. Contoh, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula, guu yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.

Bagi manusia, nilai berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Nilai mencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang dalam masyarakat.

Pengertian Nilai Sosial Menurut para Ahli

Kimball Young
Mengemukakan nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
A.W.Green
Nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.
Woods
Mengemukakan bahwa nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
M.Z.Lawang
Menyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang pantas,berharga,dan dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.
Hendropuspito
Menyatakan nilai sosial adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.
sumber http://wikipedia.org